Skripsi
PREVALENSI PENDARAHAN PASCAPERSALINAN DI RUMAH SAKIT DR. MOH HOESIN PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2010
Perdarahan pascapersalinan merupakan penyebab kematian ibu terbesar di Indonesia dan diperkirakan mencapai 40-50% pada tahun 2003. Kasus perdarahan pascapersalinan di kota Palembang melonjak dari 304 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 317 kasus per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004. Sampai saat ini perdarahan pascapersalinan masih merupakan masalah kesehatan utama yang belum terpecahkan sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap masalah ini. Oleh karena itu, diperlukan data yang lebih akurat mengenai prevalensi perdarahan pascapersalinan sehingga dapat membuka mata semua pihak tentang kritisnya permasalahan ini dan dapat dilakukan usaha yang lebih efektif dalam menurunkan angka kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikan prevalensi perdarahan pascapersalinan di Rumah Sakit Dr. Moh Hoesin Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2010. Penelitian ini merupakan survei deskriptif. Pasien obstetri di Rumah Sakit Dr. Moh Hoesin selama tahun 2010 adalah populasi dalam penelitian ini. Sedangkan sampel penelitian adalah seluruh penderita perdarahan pascapersalinan. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari rekam medik penderita perdarahan pascapersalinan di Rumah Sakit Dr Moh Hoesin Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2010. Data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk table-tabel disertai pernyataan-pernyataan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah perdarahan pascapersalinan di Rumah Sakit Dr. Moh Hoesin Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2010 adalah 1,69% dari seluruh pasien Obstetri. Perdarahan pascapersalinan terbanyak disebabkan oleh retensio plasenta (45,45%), terjadi pada usia 20-35 tahun (72,72%), pada wanita multigravida (70,46%), terutama pada pasien multipara (36,37%), dengan penolong persalinan bidan (87,5%), pada persalinan spontan (97,73%), dengan tekanan darah hipotensi (55,68%). Dengan diketahuinya beberapa karakteristik ibu yang terkait dengan kasus perdarahan pascapersalinan, maka dapat dikenali sedini mungkin golongan resiko tinggi sehingga dengan pelayanan obstetri yang memadai terjadinya perdarahan pascapersalinan dikemudian hari dapat dicegah. Untuk itu pemerintah diharapkan dapat memperluas penyebabran pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan obstetri, baik dengan meningkatkan keterampilan tenaga, menjamin ketersediaan sarana, prasarana, peralatan, obat, dan lain-lain yang dibutuhkan.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000191 | T79772 | T797722012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available