Skripsi
KARAKTERISTIK KEJANG DEMAM YANG BERKEMBANG MENJADI EPILEPSI PADA ANAK DI POLIKLINIK ANAK RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE 2009-2011
Salah satu faktor risiko terjadinya epilepsi yang diketahui secara luas adalah kejang demam. Penelitian mengenai karakteristik kejang demam yang berkembang menjadi epielpsi pada anak di Rumah Sakit Mohammad Hoesin belum dilaksanakan. Tujuan: Mengidentifikasi karakteristik demografis dan karakteristik klinis kejang demam yang berkembang menjadi epilepsi pada anak di Rumah Sakit Mohammad Hoesin periode 2009-2011. Metode: Studi ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross-secdonal. Sampel berasal dari semua rekam medis anak penderita epilepsi yang sebelumnya pernah mengalami kejang demam yang diambil dari Poliklinik Anak Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang mulai dari tahun 2009 hingga 2011 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Penelitian ini mendapatkan total 24 sampel. Jumlah anak yang berada pada kelompok usia 1 tahun adalah 11 anak (45,8%). Jumlah anak laki-laki adalah 14 anak (58,3%) dan anak perempuan 10 anak (41,6%). Jumlah anak pada kelompok tipe bangkitan kejang umum adalah 21 anak (87,5%) dan pada bangkitan fokal adalah 3 anak (12,5%). Tiga belas anak (54,1%) mengalami kejang dengan durasi 15 menit. Jumlah anak pada kelompok frekuensi serangan kejang demam terbanyak dalam 1 tahun pada kelompok 4 kali adalah 13 anak (54,1%). Sebanyak 13 anak (54,1%) memiliki keluarga dekat yang memiliki riwayat epilepsi, sedangkan 11 anak (45,8%) lainnya tidak. Kesimpulan: Anak penderita epilepsi yang sebelumnya didahului dengan kejang demam kebanyakan memiliki onset kejang demam pada usia
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1307000259 | T80511 | T805112013 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available