Skripsi
FREKUENSI PENDERITA DIABETES MELITUS PADA SISWA-SISWA OBESITAS DI SMP NEGERI 1 PALEMBANG
Pada masa lampau badan yang gemuk merupakan lambang kemakmuran yang menentukan status sosial seseorang. Dengan pandangan tersebut maka ada kecenderungan banyak orang menginginkan badan yang gemuk bahkan sampai terjadi obesitas. Namun saat ini obesitas merupakan suatu penyakit kronik yang menjadi perhatian bagi dunia kesehatan. Seseorang yang mengalami obesitas mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, resistensi endokrin, dan diabetes mellitus tipe 2 yang merupakan penyakit-penyakit pembunuh utama manusia atau pemberi beban kesehatan yang tinggi. Pada sejumlah penelitian terlihat angka yang signifikan mengenai prevalensi diabetes melitus yang terkait dengan obesitas pada remaja, sehingga memungkinkan diabetes melitus yang merupakan faktor risiko obesitas yang biasanya terjadi pada orang dewasa kini juga dapat terjadi pada usia remaja. Dengan mengambil populasi siswa-siswi obesitas di SMP Negeri 1 Palembang, dilakukan suatu penelitian deskriptif untuk mengetahui frekuensi siswa-siswi obesitas yang menderita diabetes melitus. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Palembang pada bulan Pebruari - April 2006. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengukuran tinggi badan, berat badan, kadar gula darah sewaktu dan puasa. Dari hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan terhadap 992 siswa (476 siswa dan 516 siswi) dari total 1045 siswa (497 siswa dan 548 siswi), didapat frekuensi obesitas sebesar 9,88% atau 98 siswa. Jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, maka dari 98 siswa tersebut ada 47,96% (47 siswa) obesitas dan 52,04% (51 siswi) obesitas. Diagnosis diabetes melitus pada penelitian ini ditegakkan berdasarkan kriteria didapatkan dua angka abnormal (kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dL atau kadar gula darah puasa > 126mg/dL). Dari hasil pengukuran kadar gula darah sewaktu didapatkan 1 siswi dengan kadar gula darah sewaktu 600 mg/dL, dan ketika dilakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu kedua didapatkan hasil 463 mg/dL dan kadar gula darah puasa sebesar 340 mg/dL Diperlukan adanya campur tangan pihak yang terkait seperti departemen kesehatan dan badan kesehatan lainnya untuk menyebarluaskan dampak buruk obesitas untuk mencegah berbagai akibat yang ditimbulkannya, selain itu pada remaja yang memiliki faktor risiko diabetes melitus tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala, karena diagnosis dini diabetes melitus penting untuk menghindari berbagai komplikasi yang dapat terjadi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607000890 | T79475 | T794752006 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available