Skripsi
PROFIL ASMA BRONKIAL PADA ANAK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG JANUARI 2000-DESEMBER 2004
(Erty Sundcirita, 2005, 65 halaman) Asma sebenarnya merupakan penyakit yang populer di masyarakat kedokteran, juga di masyarakat luas. Insidensi asma ini meningkat di seluruh dunia terutama pada anak, sehubungan dengan kemajuan industri dan meningkatnya polusi. Pada anak-anak, ditemukan angka kejadian anak laki-laki berbanding anak perempuan sebesar 1,5 : 1. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1986 menunjukkan bahwa asma, bronkhitis, dan penyakit saluran nafas lainnya menduduki urutan ke-5 pola kesakitan dan urutan ke-10 penyebab kematian. Survei yang sama pada tahun 1992, menunjukkan bahwa asma, bronkhitis, dan emfisema merupakan penyebab kematian ke-7 atau 5,6% dari total kematian Menurut Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2002, asma merupakan gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak sel yang berperanan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Penyebab asma masih belum jelas. Diduga yang memegang peranan utama ialah reaksi berlebihan dari trakea dan bronkus (hiperreaktivitas bronkus). Faktor genetik, biokimiawi, saraf otonom, imunologis, infeksi, endokrin, psikologis, dan lingkungan lainnya, dapat turut serta dalam proses terjadinya manifestasi asma. Karena itu, asma disebut penyakit yang multifaktorial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan berkas rekam medik, penulis menemukan beberapa faktor resiko yang cukup berpengaruh untuk mencetuskan terjadinya asma bronkial pada anak-anak. Dari penelitian, didapatkan bahwa angka kejadian anak laki-laki berbanding anak perempuan tidak jauh berbeda yaitu 53,33% dan 46,67%. Kenyataan lain yang ditemui adalah bahwa faktor genetik dari pihak ibu ternyata sangat berpengaruh terhadap penyakit ini dengan persentase sebesar 43,33%. Pada anak-anak dengan status gizi baik (36,67%), angka kejadian asma bronkial jauh lebih besar dibandingkan dengan anak berstatus gizi buruk yang hanya 3,33%. Faktor infeksi saluran nafas, sangat mempengaruhi teijadinya bronkial, dengan persentase tertinggi, yaitu 73,33%. Pada beberapa orang anak (10%), faktor alergi terbukti melatarbelakangi terjadinya asma bronkial. Sebanyak 40%, menyatakan bahwa cetusan asma bronkial akan timbul bila cuaca menjadi dingin. Ditilik dari faktor sosioekonomi, ternyata SMA adalah tingkat pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh sebagian besar ayah maupun ibu. Dan jenis pekeijaan yang dimiliki oleh ayah maupun ibu, menunjukkan masih dominannya peran ayah dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Sebanyak 76,67% ayah yang memiliki pekerjaan, dan hany
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507001478 | T80379 | T803792005 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available