Skripsi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM INSTALASI RAWAT INAP DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2008
Asfiksia neonatorum merupakan kegawatdaruratan medik yang juga merupakan penyebab utama dari kematian pada masa neonatus. Insidensi asfiksia neonaturum di Indonesia mencapai 3 —5% dari seluruh kelahiran hidup. Pengenalan faktor risiko asfiksia neonatorum yang menyertai kehamilan dan persalinan memiliki arti penting dalam persiapan resusitasi dan perawatan yang adekuat dan maksimal saat kelahiran bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian yang bersifat deskriptif-analitik ini telah dilakukan secara retrospektif di Departemen IKA RSMH Palembang selama bulan November 2009 - Januari 2010. Populasi penelitian adalah semua neonatus dengan asfiksia neonatorum yang tercatat dalam buku rekam medik di Departemen IKA RSMH Palembang selama periode 1 Januari - 31 Desember 2008 dengan sampel adalah semua anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu beijumlah 422 orang. Variabel yang diteliti mencakup prevalensi dan faktor risiko asfiksia neonatorum. Data diperoleh dari catatan rekam medik pasien asfiksia neonatorum di Departemen IKA RSMH Palembang, kemudian dianalisis secara deskriptif- analitik serta disajikan dalam bentuk tabulasi silang dengan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi asfiksia neonatorum di Instalasi Rawat Inap Departemen IKA RSMH Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2008 adalah 34,2% dengan faktor risiko yang paling berpengaruh adalah ekstraksi vakum atau forceps (OR = 5,175; 95% Cl: 2,657-10,079), disusul kelainan letak (OR — 4,511; 95% Cl: 2,244-9,071), mekonium dalam ketuban/aspirasi mekonium (OR = 2,887; 95% Cl: 1,691-4,931), kelainan tali pusat (OR = 8,737; 95% Cl: 1,911-39,938), partus lama (OR = 2,551; 95% Cl: 1,379-4,720), dan. plasenta previa (OR = 4,688; 95% Cl: 1,250-17,576). Prevalensi asfiksia neonatorum di Instalasi Rawat Inap Departemen IKA RSMH Palembang masih cukup tinggi sehingga dengan pengenalan faktor risiko sedini mungkin, baik oleh ibu maupun oleh para tenaga medis, diharapkan dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas akibat asfiksia neonatorum.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1007001091 | T79934 | T799342010 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available