Skripsi
HUBUNGAN KEMAMPUAN AEROBIK DAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA PELAJAR LAKI-LAKI SMU NEGERI 1 PRABUMULIH
Masa remaja adalah salah satu masa transisi antara masa anak dan dewasa. Pada masa ini, remaja menghadapi perubahan fisik yang sangat cepat pada diri mereka. Selain itu mereka membutuhkan aktivitas yang menghasilkan penghargaan dan kepuasan. Pada umumnya mereka sulit diajak berkomunikasi, sangat peka, dan mudah tersinggung. Karena itu, anak remaja yang belum siap menghadapi perubahan pada diri mereka dan memiliki emosi yang labil lebih sering menderita gangguan emosi seperti percobaan bunuh diri, stress, skizofrenia, depresi, dan deviasi seksual. Dengan memiliki tubuh bugar, seseorang akan mampu meningkatkan energi dan menurunkan tingkat ketegangan. Penelitian menunjukkan bahwa subyek yang secara aerobik fit mempunyai penurunan respon stress sangat signifikan terhadap bermacam-macam stressor. Karena ketika seseorang melakukan latihan fisik, maka tubuh akan mengeluarkan hormon p-endorphin yang berfungsi untuk mengatur emosi. Peningkatan p-endorphin terbukti berhubungan erat dengan penurunan rasa nyeri, peningkatan daya ingat, memperbaiki nafsu makan, kemampuan seksual, tekanan darah, pernafasan, meningkatkan semangat dan perasaan energik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kemampuan aerobik terhadap kondisi psikologis pada pelajar laki-laki di SMU Negeri 1 Prabumulih. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Penelitian dilakukan di SMUN 1 Prabumulih. Populasi adalah seluruh siswa laki-laki di SMU Negeri 1 Prabumulih. Dari 91 anak yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan simple random sampling didapat 60 sampel sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. Dari sampel yang terpilih, dilakukan penilaian terhadap kondisi psikologis menggunakan General Well Being Scale dan pengukuran kemampuan aerobik dengan tes lari 1,5 km cara METS. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar subyek (46,67%) mempunyai nilai V02maks yang baik, 43,3% terindikasi mengalami problem stress dan ada 5% subyek yang terindikasi disstress. Dari hasil uji korelasi menunjukkan bahwa antara kemampuan aerobik dan kondisi psikologis memiliki hubungan yang tidak bermakna. Namun walau menunjukkan hubungan yang tidak bermakna, keduanya menunjukkan suatu korelasi yang positif. Disarankan agar sebagian besar kebugaran jasmani siswa harus dipertahankan dan perlu suatu program pembinaan kebugaran jasmani yang berkelanjutan. Perlu upaya yang terpadu dari pihak sekolah dengan memberikan perhatian pada para siswa dalam perkembangan kondisi psikologisnya di sekolah. Selain itu perlu penelitian terpadu lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap kondisi psikologis, terutama pada masa adolesensi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507001482 | T79847 | T798472005 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available