Skripsi
RASIONALISASI PENGGUNAAN KALSIUM ANTAGONIS PADA PENDERITA HIPERTENSI DI BAGIAN GINJAL-HIPERTENSI, DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM DI RSMH PALEMBANG PERIODE JANUARI-MARET 2005
Pengobatan hipertensi telah terbukti dapat menurunkan insiden morbiditas dan mortalitas akibat kejadian kardiovaskuler maupun serebrovaskuler. Meskipun dalam beberapa dekade terakhir ini kewaspadaan akan peningkatan tekanan darah dan penanganannya terus meningkat, ternyata mayoritas penderita hipertensi masih mendapat terapi tidak adekuat, sehingga target tekanan darah tidak tercapai. Data NHANES III fase 2 menunjukkan hanya 27,4% penderita dewasa yang tekanan darahnya terkontrol, dan 53% saja dari seluruh penderita yang mendapat pengobatan medikamentosa. Karena hipertensi merupakan faktor resiko independen utama bagi penyakit kardiovaskuler dan serebrovaskuler, rendahnya tingkat pengendalian tekanan darah menjadi problem kesehatan masyarakat dengan beban biaya yang besar baik bagi negara industri, maupun negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalisasi penggunaan kalsium antagonis pada penderita hipertensi. Mengingat pentingnya pengobatan yang rasional sehingga menghasilkan pengobatan yang efektif dan efisien dan belum dimilikinya data tentang penggunaan kalsium antagonis secara rasional di bagian ginjal-hipertensi, Departemen Penyakit Dalam RSMH Palembang Jenis penelitian ini adalah survei dengan teknik pengumpulan data secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medik Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode Januari sampai dengan Maret 2005. Dari data yang diperoleh dari bagian rekam medik didapatkan jumlah pasien yang berobat di bagian Penyakit Dalam berjumlah 418 orang. Dari penelitian ini diperoleh bahwa jumlah pasien yang mendapat pengobatan dengan kalsium antagonis sebanyak 192 orang, dengan rincian laki-laki sebanyak 79 orang (41.14%) dan perempuan sebanyak 113 orang (58,85%). Umur penderita yang paling banyak mengalami hipertensi adalah > 60 tahun (33,85%). Penderita mendapatkan nifedipine sebanyak (44,49%) dan diltiazem (1,43%) sebagai salah satu pengobatan hipertensi. Dosis yang apling banyak digunakan adalah 1 x 1 tablet (95,3%), dosis 30 mg (96 8 %) lama penggunaan 2 minggu (82,81%). Dan di antara obat yang diberikan bersaina Kdsium antagonis tersebut, ACE inhibitor (11,17%) paling banyak digunakan sebagai kombinasi obat yang sinergis. Untuk kombinasi obat yang menimbulkan potensiasi, paling banyak digunakan hipnotik-sedatif dan transquilizer (20,48%). Sedangkan kombinasi yang antagonis Pembenan analgetik dan AINS (13,47%) paling banyak dikombinasikan dengan obat kalsium antagonis.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507001292 | T79692 | T796922005 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available