Skripsi
ANGKA KEJADIAN KASUS-KASUS INFERTILITAS PRIA BERDASARKAN HASIL ANALISIS SEMEN LABORATORIUM BAGIAN BIOLOGI MEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2002-2004
Tidak benar bahwa infertilitas hanya merupakan masalah perempuan, karena dari berbagai penelitian diperoleh fakta bahwa sebagian besar kasus infertilitas juga disebabkan oleh pihak pria. Infertilitas atau sering juga disebut dengan ketidaksuburan didefinisikan sebagai tidak terjadinya konsepsi setelah 12 bulan perkawinan tanpa pemakaian metode keluarga berencana. Infertilitas termasuk suatu krisis dalam kehidupan yang sedikit banyak berpengaruh kepada berbagai aspek kehidupan seseorang. Sangat manusiawi dan normal bila pasangan infertile mempunyai perasaan gagal yang berpengaruh kepada kepercayaan dan citra diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian kasus-kasus infertilitas pria berdasarkan hasil Analisa Semen di Laboratorium Biologi Medik FK Unsri sejak tahun 2002 sampai dengan 2004. Hasil laporan penelitian ini berasal dari pengolahan data sekunder yang diperoleh dari hasil pemeriksaan semen baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan pria yang melakukan pemeriksaan semen, hanya 2 pria atau 0,23% yang menunjukkan hasil analisa semen yang normal, sedangkan sisanya menunjukkan adanya kelainan baik makroskopis maupun mikroskopis. Tercatat sebanyak 20,54% pria memiliki kelainan semen makroskopis, terutama kelainan dalam hal volume semen, selain itu dari analisa semen mikroskopis diperoleh hasil bahwa hampir seluruh sampel yang diperiksa memiliki kelainan semen mikroskopis, yakni sebesar 99,77%. Dari kelompok kelainan semen mikroskopis ternyata angka kejadian dengan persentasi yang terbesar ditempati oleh kelainan ganda yakni kelainan gabungan motilitas dan morfologi sperma atau asthenoteratozoospermia yang jika diukur dari total sampel yang melakukan analisa semen, maka kelainan ini mencapai 44,72%. Dari hasil analisa semen juga diperoleh kelompok pria yang dinyatakan steril sebanyak 7,82% dari keseluruhan sampel, di mana di dalam semennya tidak ditemui adanya spermatozoa atau disebut Azoospermia. Hasil penelitian ini merujuk pada kesimpulan bahwa angka kejadian kasus infertilitas pria cukup besar, dan makin meningkat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya (tahun 1997-2001). Maka dari itu, perlu adanya kesadaran dari pihak suami dari pasangan ingin anak untuk hendaknya melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter dan para ahli karena seperti halnya penanggulangan penyakit pada umumnya, usaha pertama yang selalu harus diusahakan adalah penyebab infertilitas.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507001039 | T79685 | T796852005 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available