Skripsi
POLA PENGGUNAAN DIURETIKA SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DERAJAT I DAN II DI BAGIAN JANTUNG HIPERTENSI DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM RSMH PALEMBANG PERIODE JANUARI-JUNI 2005
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan global yang memerlukan perhatian yang cukup serius dari para dokter yang bekerja di tempat pelayanan kesehatan karena angka prevalensinya cukup tinggi. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan resiko stroke delapan kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak menderita hipertensi. Beragam pola terapi yang tepat dapat dipilih pasien untuk membantu meringankan penyakit hipertensi. Penggunaan obat antihipertensi juga harus dapat menghindari komplikasi yang ditimbulkan dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan terapi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang diambil oleh penderita hipertensi untuk mengatasi penyakitnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei penggunaan diuretika secara retrospektif. Penelitian dilakukan di departemen rekam medik Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang pada tanggal 16 sampai 23 Maret 2006. Populasi pada penelitian ini adalah data rekam medik pasien rawat inap yang didiagnosis menderita hipertensi derajat I dan derajat II di bagian jantung hipertensi, Departemen Penyakit Dalam RSMH Palembang dengan jumlah sampel penelitian yang diambil secara purposif selama periode Januari sampai dengan Juni 2005. Dari data yang diperoleh bagian rekam medik RSMH, didapat bahwa jumlah pasien rawat inap di bagian jantung hipertensi Departemen Penyakit Dalam RSMH Palembang periode Januari-Juni 2005 adalah 186 orang. Sedangkan dari 186 pasien tersebut terdapat 94 pasien (50,54%) pengguna diuretika. Dari 94 pasien pengguna diuretika yang diteliti, ternyata terdapat 123 kali penggunaan diuretika dimana penggunaan Furosemide adalah yang terbanyak yaitu 86 kali (69,92%), HCT 24 kali (19,51%), dan Spironolakton 13 kali (10,57%). Dosis Furosemide yang paling banyak digunakan adalah 40 mg (35,77%) sedangkan dosis HCT dan Spironolakton yang paling banyak digunakan adalah 25 mg yaitu sebanyak 14,63% dan 6,13%. Furosemide (46,59%) dan HCT (11,36%) paling sering dikombinasikan dengan Kaptopril karena dianggap sebagai kombinasi yang logis. Sedangkan Spironolakton dikombinasikan dengan Furosemide (2,72%) untuk mencegah hipokalemia. Tidak ditemukan pasien hipertensi yang mendapatkan obat diuretika dengan kontraindikasi obat tersebut pada pasien rawat inap dibagian jantung hipertensi Departemen Penyakit Dalam RSMH Palembang selama periode Januari - Juni 2005. Diharapkan melalui penelitian ini, semua pihak yang terkait dapat mengambil manfaat dan menjadikan penelitian ini sebagai sumber informasi tentang terapi penyakit hipertensi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk menggunakan farmakoterapi daripada nonfarmakoterapi atau terapi kombinasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat pada dokter untuk menjalani pengobatan secara teratur agar penyakit hipertensinya dapat terkontrol.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607000751 | T79947 | T799472006 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available