Skripsi
APLIKASI BIOSTIMULAN DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) PADA ULTISOL
ANA IRARIWI YATAMI Aplikasi Biostimulan dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) pada Ultisol. (Dibimbing oleh Nuni Gofar). Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan secara komersial. Selain itu, tanaman cabai banyak diminati oleh masyarakat dan memiliki peran penting terhadap nilai ekonomi di Indonesia. Penurunan luas panen tanaman cabai pada tahun 2018 ke 2019 berdampak juga terhadap hasil produksi cabai merah. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan luas panen dan produksi cabai merah adalah tanah. Jenis tanah yang cukup dominan di Sumatera selatan yaitu Ultisol. Ultisol merupakan tanah tua yang banyak digunakan dalam budidaya tanaman semusim, tetapi tanah ini memiliki cukup banyak kendala, salah satu ketersediaan hara yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman. Kendala tersebut dapat diatasi dengan teknologi, salah satunya penggunaan biostimulan. Biostimulan merupakan senyawa organik yang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui proses metabolisme tumbuhan. Aplikasi biostimulan bertujuan agar penyerapan nutrisi menjadi efesien, meningkatkan kualitas panen dan produksi tanaman. Selain pemberian biostimulan, penggunaan pupuk anorganik seperti NPK dan urea juga memberi pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi biostimulan dan dosis pupuk anorganik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai serta mendapatkan cara aplikasi biostimulan dan dosis pupuk anorganik terbaik dalam peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai pada Ultisol di kebun percobaan FP Unsri Indralaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Desember 2021 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 taraf perlakuan masng-masing diulang 3 kali, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Adapun 9 taraf perlakuan tersebut yaitu B0: Kontrol (100 % rekomendasi pupuk Urea+ NPK), B1:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm, B2:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm + 50% rekomendasi pupuk NPK+ Urea, B3:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm + 75% rekomendasi pupuk NPK + Urea, B4:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm + 100% rekomendasi pupuk NPK+ Urea, B5:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm dan 12 L ha -1 disiram pada tanah, B6:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm dan 12 L ha -1 disiram pada tanah + 50% rekomendasi pupuk NPK+ Urea, B7:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm dan 12 L ha -1 disiram pada tanah + 75% rekomendasi pupuk NPK+ Urea, B8:Biostimulan aplikasi benih konsentrasi 100 ppm dan 12 L ha -1 disiram pada tanah + 100% rekomendasi pupuk NPK+ Urea. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (tangkai), jumlah cabang produktif (tangkai), dan waktu pemunculan bunga (hari). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf 5% dan diuji lanjut menggunakan BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biostimulan baik pada benih maupun tanah yang ditambahkan NPK dan urea berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang tanaman (tangkai) dan jumlah cabang produktif 11 MST (tangkai). Koefisien korelasi antara tinggi tanaman dengan jumlah cabang produktif merupakan korelasi positif sangat erat, sedangkan korelasi antara jumlah cabang dengan jumlah cabang produktif merupakan korelasi positif erat. Pada masa pertumbuhan vegetatif perlakuan dengan aplikasi biostimulan yang dikombinasikan NPK dan Urea menghambat pertumbuhan tanaman cabai. Perlakuan terbaik aplikasi biostimulan dan pupuk anorganik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai terdapat pada perlakuan B0 (Kontrol/ 100% NPK & Urea). Produk biostimulan perlu dikaji kembali kandungan hormon dan senyawa yang terkandung serta kematangan dari biostimulan tersebut sehingga dapat diketahui hal-hal yang akan berdampak baik maupun buruk terhadap tanaman dan perlu dilakukan pengendalian secara preventif terhadap serangan hama penyakit sebelum tanaman terserang dalam mencegah serangan hama dan penyakit. Kata Kunci: Biostimulan, cabai merah keriting, pertumbuhan, pupuk anorganik
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2207000728 | T67833 | T678332022 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available