The Sriwijaya University Library

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Login
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Text

Model pengendalian air asam tambang (AAT) dengan metode preventif pada penambangan batubara terbuka

Rr. Harminuke Eko Handayani - Personal Name;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Ringkasan
Kegiatan penambangan khususnya penambangan batubara terbuka
memulai aktivitasnya pada pengupasan tanah humus kemudian diikuti pengupasan
overburden. Pada pengupasan ini beberapa komponen yang tadinya terselubung
dalam kerak bumi lambat laun akan tersingkap kepermukaan. Komponen dari
batuan yang tadinya tidak langsung berhubungan dengan udara permukaan,
karena penggalian maka terhubung dengan udara terbuka. Beberapa material yang
ada di dalam bumi bila berhubungan dengan udara dan air akan menghasilkan air
asam tambang. Material tersebut seperti mineral pirit, bila tersingkap
kepermukaan bumi maka akan terjadi oksidasi, kegiatan oksidasi yang diikuti oleh
adanya air dan bakteri akan menyebabkan terbentuknya air asam tambang (AAT).
Air asam tambang sering kali dapat mendatangkan dampak terhadap
lingkungan, sehingga dalam kegiatan penambangan timbulnya air asam tambang
akan menyebabkan pencemaran. Baku mutu lingkungan (BML) kegiatan
penambangan menginginkan bahwa kegiatan penambangan tidak mencemari
lingkungan sekitar. Air asam tambang diindikasi dengan pH air yang rendah
dibawah 6 (dibawah pH netral). Pada pH tersebut akan mempermudah terlarut
logam-logam berat yang berada pada bahan galian, sehingga nantinya selain pH
air menjadi asam, kemudian diikuti kandungan air yang mengandung unsur-unsur
logam seperti Fe dan Mn yang tinggi (tidak memenuhi baku mutu lingkungan)
akan memperparah pencemaran lingkungan.
Saat ini kegiatan pengolahan air asam tambang telah dilakukan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan. Pengolahan dilakukan setelah terjadinya atau
terbentuknya air asam tambang pada kegiatan penambangan. Berawal dari hal
tersebut maka perlu dipikirkan untuk kegiatan pencegahan, yang lebih penting
mencegah lebih baik dari pada melakukan treatment (pengolahan).
Pada kegiatan penambangan terdapat unsur-unsur terkait dalam lingkup
penelitian akan dibuatkan model, yang mana model ini dinamakan model
pengendalian air asam tambang, dengan maksud dan tujuan bahwa air asam
tambang yang terbentuk pada kegiatan penambangan khususnya penambangan
batubara terbuka bisa dikendalikan.
Model pengendalian ini menggunakan sistem dinamik dengan
mengaplikasikan Powersim Studio 10 sebagai perangkat bantu dalam
memodelkan sistem. Membangun sistem ini dimulai dengan penentuan variabel
penelitian, analisis korelasi, Causal Loop Digram (CLD), Stock Flow Diagram
(SFD), Validasi, Skenario Intervensi dan Analisis sensitifitas model.
Sebagai hasil dari analisis penelitian ini maka pertama-tama untuk
karakteristik air yang berada pada lokasi penambangan (internal) rata-rata
mempunyai pH 4,82 dimana pH terendah sebesar 3,66 yang berada di dalam sump
MT4. Pada kadar Fe tertinggi 7,1195 mg/l dan Mn tertinggi 5,4396 mg/l yang
berada pada sump MT4 TAL. Karakteristik air yang berada pada lokasi eksternal
penambangan rata-rata mempunyai pH 5,89 dimana pH terendah sebesar 4,48
yang berada pada sumur di bedeng obak pucuk. Kadar Fe, dan Mn untuk lokasi
eksternal masih dalam ambang batas yang disyaratkan pada baku mutu air limbah
kegiatan penambangan batubara (Kepmen LH 2003).
Hasil dari permodelan adalah analisis data simulasi rata-rata luas areal
penambangan yang optimal yaitu sebesar 13,72%. Dengan pengendalian tersebut,
maka cadangan batubara akan habis dalam 71 bulan dengan tingkat keasaman
(pH) AAT pada Sump mencapai 3,67, setiap pertambahan luas areal
penambangan sebesar 1% akan meningkatkan tingkat keasaman (pH) pada Sump
sebesar 0,007%.
Skenario intervensi terhadap laju penambangan, produksi batubara dan
produksi overburden untuk variabel luas penambangan, total produksi batubara
dan total produksi overburden dapat meningkatkan pH air dari 3,6 (BAU) menjadi
3,7 (intervensi) dengan tingkat sensitifitas 0,94 %. Variabel yang sangat
berpengaruh adalah luas penambangan dengan sensitiftas 51,57%.

Kata kunci : sistem dinamik, air asam tambang, luas areal penambangan


Availability
Inventory Code Barcode Call Number Location Status
D00002622.407 598 16 Har mCentral LibraryAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
622.407 598 16 Har m
Publisher
Palembang : Universitas Siwijaya., 2016
Collation
xix, 112 hlm. : ilus. ; 30 Cm + CD
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
622.407 598 16
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Lingkungan Pertambangan-Sanitasi
Pengolahan Air Asam Tambang-Pencemaran
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
Rr. Harminuke Eko Handayani
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

The Sriwijaya University Library
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search