Text
Karakterisasi Dan Optimasi Submikro Partikel Poly(Lactic-Co-Glycolic Acid) Berlapis Kitosan Pembawa Rifampisin Dengan Stabilizer Pva Menggunakan Desain Faktorial
Pengembangan teknologi partikel sediaan rifampisin bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi obat pada makrofag paru-paru dan memperbaiki kelarutannya yang buruk di dalam air. Kopolimer Poly(Lactic-co-Glycolic Acid) (PLGA)-kitosan dan stabilizer Polyvinyl Alcohol (PVA) digunakan untuk mengenkapsulasi rifampisin. Penggunaan kitosan diharapkan dapat memperbaiki karakteristik dan stabilitas dari submikro partikel yang dipreparasi hanya dengan menggunakan campuran PLGA dan PVA. Optimasi menggunakan program Design Expert®10 dengan metode faktorial dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor konsentrasi kitosan dan durasi ultrasonikasi probe terhadap respon persen efisiensi enkapsulasi (%EE), pH, dan %kadar stabilitas heating cooling cycle selama 6 siklus pada tiap formula. Konsentrasi kitosan 6 mg dan durasi ultrasonikasi probe 60 detik merupakan formula optimum yang didapatkan dengan hasil respon %EE 91,689 ± 0,038%, pH 4,24 ± 0,006, dan %kadar stabilitas setelah 6 siklus sebesar 41,399 ± 0,178%. Konsentrasi kitosan dan durasi ultrasonikasi probe yang optimal dapat menghasilkan submikro partikel yang berbentuk spheric dan partikel terdistribusi homogen. Formula optimum menghasilkan diameter 221,144 ± 14,77 nm, poly dispersity index (PDI) 0,19, dan zeta potensial +36 mV menunjukkan submiko partikel PLGA-kitosan-rifampisin memiliki sifat fisik yang baik. Nilai zeta potensial yang lebih besar dari +30 mV menyebabkan submikro partikel PLGA-kitosan-rifampisin sulit untuk mengalami agregasi yang menjadikan sediaan lebih stabil. Penggunaan polimer kitosan terbukti dapat memperbaiki sifat fisik submikro partikel dengan nilai zeta potensial yang lebih tinggi. Analisis laju disolusi berdasarkan parameter %disolusi efisiensi (%DE) submikro partikel PLGA-kitosan-rifampisin (35,339 ± 0,112%) jauh lebih tinggi dibandingkan zat aktif murni (0,257 ± 0,001%) dan tablet rifampisin 600 mg (0,190 ± 0,0005%). Laju pelepasan dan mekanisme pelepasan PLGA-kitosan-rifampisin mengikuti orde 0 dan Hixson-Crowell yang menyebabkan obat terlepas lebih terkontrol. Uji stabilitas heating cooling cycle menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada tiap siklusnya dengan diikuti munculnya endapan pada siklus ke-3 yang berarti sediaan kurang stabil di bawah kondisi ekstrem.
Kata Kunci: Rifampisin, Submikro partikel, PLGA, Kitosan, PVA
No copy data
No other version available