Text
Autonomous position pada hexacopter menggunakan komunikasi Radio
Hexacopter merupakan salah satu pesawat tanpa awak yang digerakkan oleh enam buah motor dengan enam buah baling-baling yang memiliki kemampuan untuk melakukan aksi lepas landas (take off), melayang (hovering), terbang, dan pendaratan (landing). Autonomous position merupakan salah satu aksi yang dilakukan oleh hexacopter yaitu suatu kondisi dimana wahana dapat melakukan penerbangan secara otomatis dari satu lokasi menuju lokasi lain yang diinginkan yang telah dibuat sebelumnya pada komputer ketika hexacopter masih dalam keadaan terbang di udara dengan membaca GPS pada hexacopter dan memanfaatkan komunikasi frekuensi radio sebagai penghubung antara hexacopter dan komputer. Pada penelitian ini, dilakukan lima kali percobaan penerbangan dengan lokasi yang dibuat pada komputer sebanyak enam buah titik koordinat sehingga wahana akan bergerak dari satu titik ke titik yang lain sebanyak enam lokasi dengan lima kali percobaan pada ke enam titik yang sama. Dari hasil penelitian didapat data-data GPS yaitu data pada garis lintang (latitude), garis bujur (longitude) dan ketinggian (altitude). Untuk data latitude eror rata-rata terbesar pada lima kali percobaan adalah pada titik kelima yaitu sebesar 0,0064% dan eror terkecil ada pada titik kedua yaitu sebesar 0,0014%. Sedangkan untuk data longitude, eror terbesar ada pada titik ke lima sebesar 0,00013% dan eror terkecil pada titik kedua sebesar 0,00005%. Sedangkan untuk altitude eror rata-rata yang didapat selama melakukan percobaan, eror terbesar ada pada titik pertama yaitu sebesar 5,97% dan eror terkecil pada titik kelima sebesar 2,01%. Eror rata-rata yang terjadi masih dibawah 10% yang berarti hexacopter masih dapat terbang secara otomatis dengan data penerbangan yang tidak begitu jauh dengan data yang diinginkan.
No copy data
No other version available