Skripsi
RESPONS PERTUMBUHAN RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA PERLAKUAN VARIASI KONSENTRASI GIBERELIN
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat, rempah, perawatan kulit, bahan pewarna alami, senyawa antihepatotoksik dan senyawa antioksidan. Banyaknya manfaat dan kegunaan membuat permintaan temulawak terus meningkat. Salah satu permasalahan dalam perbanyakan, adanya masa dormansi pada rimpang temulawak sekitar 1 bulan yang membuat rimpang tidak dapat tumbuh secara cepat, namun masa dormansi dapat dipersingkat dengan pemberian zat pengatur tumbuh golongan giberelin dengan konsentrasi yang tepat dapat berpengaruh dalam memacu pertumbuhan tunas. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan rimpang temulawak pada perlakuan variasi konsentrasi giberelin. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai dengan Januari 2021 bertempat di desa Ketiau, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Rancangan Penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan masing masing perlakuan dilakukan 4 kali pengulangan. Variabel pengamatan yaitu waktu muncul tunas, waktu muncul akar, persentase rimpang bertunas, persentase rimpang berakar, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah akar dan panjang akar. Data pertumbuhan rimpang temulawak dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Varian). Apabila perlakuan berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf α = 0,05. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa perlakuan variasi konsentrasi giberelin berpengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas, waktu muncul akar, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah akar dan panjang akar. Respons pertumbuhan rimpang temulawak yang baik terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi giberelin 625 ppm berdasarkan rata-rata waktu muncul tunas 5,50 HST, rata-rata jumlah tunas 3,67, rata-rata tinggi tunas 0,68 cm, rata-rata waktu muncul akar 5,00 HST dan rata-rata jumlah akar 1,00 sehingga dapat dikembangkan sebagai teknik dalam mendukung perbanyakan pada rimpang temulawak. Saran dari hasil penelitian yaitu dapat melakukan penelitian lebih lanjut dalam jangka waktu yang lebih lama lagi dari penelitian sebelumnya sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih optimal pada variabel persentase rimpang berakar.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107003957 | T48895 | T488952021 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available