Slide
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES ESKTRAK N-HEKSANA DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh proses autoimun yang merusak sel β pankreas akibatnya produksi insulin berkurang bahkan terhenti. Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan secara tradisional sebagai antidiabetes. Daun ubi jalar ungu diekstraksi dengan pelarut n-heksana menggunakan metode maserasi. Ekstrak n-heksana daun ubi jalar ungu mengandung alkaloid, steroid, dan triterpenoid. Lima kelompok tikus putih jantan galur Wistar dikondisikan diabetes mellitus tipe-1 dengan cara diinduksi aloksan monohidrat dengan dosis 130 mg/kgBB secara intraperitoneal. Kelompok kontrol negatif diberi Na-CMC 1%, kelompok kontrol positif diberi insulin 1 IU/kgBB, kelompok perlakuan dosis I, II, dan III diberi suspensi ekstrak n-heksana daun ubi jalar ungu dengan dosis masing-masing 50, 100, 200 mg/kgBB. Pengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-0, 5, 10, dan 15. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan metode GOD-PAP menggunakan fotometer DTN-410K pada panjang gelombang 500 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai AUC0-15 dan persen penurunan kadar glukosa darah untuk kelompok kontrol positif, yaitu 2463,71 dan 34,92%, serta kelompok perlakuan dosis I, II, dan III berturut-turut yaitu 3128,62 dan 17,36% ; 2992,37 dan 20,96% ; 2799,79 dan 26,04%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dosis I, II, III ekstrak n-heksana menunjukkan aktivitas antidiabetes lebih rendah dibanding kelompok kontrol positif (p < 0,05). Berdasarkan hubungan persen penurunan kadar glukosa darah terhadap dosis, maka ED50 ekstrak n-heksana daun ubi jalar ungu yang didapat sebesar 628,214 mg/kgBB. Untuk melihat gambaran kerusakan dan perbaikan pada pankreas tikus dilakukan pengamatan histopatologi. Hasil pengamatan memperlihatkan adanya nekrosis pada sel endokrin pulau Langerhans pada kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan dosis I (50 mg/kgBB). Kelompok perlakuan dosis III (200 mg/kgBB) menunjukkan kerusakan pulau Langerhans yang paling rendah dibanding kelompok perlakuan lain.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107003496 | T47908 | T479082021 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available