Skripsi
DIPLOMASI INDONESIA DALAM KEBIJAKAN PEMBOIKOTAN KELAPA SAWIT OLEH UNI EROPA TAHUN-2019
Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya Indonesia menyelesaikan isu ke Uni Eropa terkait isu boikot Minyak Sawit Pada April 2019, Uni Eropa secara resmi mengeluarkan keputusan penghentian penggunaan produk minyak sawit secara bertahap hingga tahun 2030, yang membuat keputusan Rewnable Directive Energy II ( MERAH II). Sehingga negara produsen sawit akan dirugikan dengan keputusan Uni Eropa tersebut. Termasuk Indonesia, dengan total produksi 31,1 juta ton yang merupakan produsen produk minyak sawit terbesar di dunia, merasa dirugikan dengan kampanye hitam yang dilakukan Uni Eropa dengan Rewnable Energy Directive (RED II). Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat Indonesia dalam menyelesaikan isu boikot produk kelapa sawit dengan menganalisis teori Multi-Track Diplomacy. Untuk menjawab pernyataan di atas, penelitian ini menggunakan indikator yang sesuai dengan teori Multi-Track Diplomacy yang berpedoman pada: 1.) Government Track 2.) Bussnies Track 3.) Academicy Track 4.) Private Citizen Track 5.) Public Jalur Media. Sebagai indikator dalam menangani isu-isu dalam kebijakan Boikot Minyak Sawit RED II. Dari hasil penelitian ini, penulis mengetahui langkah-langkah upaya Indonesia melawan boikot kelapa sawit oleh Uni Eropa, melalui Multi-track diplomacy. Seperti dari Pemerintah yang melakukan Government-Government diplomacy. Pengusaha menyerbu pasar lokal untuk produksi minyak sawit berkelanjutan, akademisi melakukan studi ilmiah tentang kelapa sawit, dan petani kelapa sawit mengirim surat kekecewaan dengan kebijakan RED II dan media publik memfasilitasi penyebaran berita tentang kelapa sawit. Kata kunci: Energi Arahan Terbarukan II, Boikot Produk, Kampanye Hitam, Pemecahan Masalah, Diplomasi Multi Jalur
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107003840 | T58545 | T585452021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available