Text
Rasionalitas penggunaan sefiksim di Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang
Latar Belakang: Sefiksim digunakan secara luas dan sering ditemukan penggunaan yang tidak
tepat. Maka diperlukan rasionalitas penggunaan sefiksim dalam hal dosis, frekuensi pemberian,
lama pemberian, cara pemberian, dan interaksi dengan obat atau antibiotik lain. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan sefixim di Kecamatan Ilir Timur I, Kota
Palembang.
Metode: Penelitian ini merupakan studi penggunaan antibiotika sefiksim yang bersifat
deskriptif. Sampel adalah 600 resep yang mengandung sefiksim, resep diperoleh dari Instalasi
Farmasi RSMH, Apotek Graha Spesialis, dan Apotek Sehat Bersama yang terdapat di
Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang.
Hasil: Dosis penggunaan antibiotika sefiksim yang rasional sebanyak 600 sampel (100%). Frekuensi pemberian yang rasional sebanyak 565 sampel (94,2%) dan tidak rasional sebanyak 35 sampel (5,8%). Lama pemberian yang rasional sebanyak 527 sampel (87,8%) dan yang tidak rasional sebanyak 73 sampel (12,2%). Cara pemberian yang rasional sebanyak 600 sampel (100%). Interaksi sefixim dengan obat lain yang rasional sebanyak 592 sampel (98,66%) dan yang tidak rasional sebanyak 8 sampel (1,33%) yaitu terdiri dari 2 sampel (0,33%) yang berinteraksi secara farmakodinamik potensiasi, dan 6 sampel (1,00%) yang berinteraksi secara farmakodinamik antagonis. Simpulan: Penelitian ini menemukan bahwa adanya interaksi farmakodinamik potensiasi dan antagonis sefiksim dengan obat lain serta penggunaan sefiksim yang tidak tepat secara dosis, frekuensi pemberian, lama pemberian, serta cara pemberian. Ini menunjukkan bahwa penggunaan sefiksim masih harus di evaluasi agar tidak merugikan pasien baik dari efek buruk yang muncul atau dari segi biaya pengobatan.
No copy data
No other version available