Text
Analisis dampak peraturan daerah kota palembang nomor 44 tahun 2002 tentang ketentraman dan ketertiban (studi pada pedagang nasi goreng di jalan aerobik belakang kantor dprd provinsi Sumatera selatan)
Pedagang nasi goreng yang berjualan di eks-gor atau pscc direlokasi di jalan aerobik belakang kantor dprd provinsi sumatera selatan pada tahun 2013. pedagang nasi goreng tidak memiliki
lokasi tetap dan tidak memiliki izin untuk berjualan di daerah tersebut.kebijakan ini merupakan implementasi dari peraturan daerah kota palembang nomor 44tahun 2002 tentang ketentraman dan ketertiban. untuk mewujudkan ketertiban dan kerapian kota palembang khususnya di gedung pscc, pemerintah harus merelokasi pedagang nasi goreng. adapun masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah dampak yang terjadi pada usaha pedagang nasi goreng setelah direlokasi, khususnya dampak ekonomi, sosial, politik,dan sistem moral budaya. penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalan, observasi, dan dokumentasi. penelitian ini menggunakan teori finterbush dan motz. hasil penelitian menunjukkan dampak peraturan daerah kota palembang nomor 44 tahun 2002 tentang ketentraman dan ketertiban (studi pada pedagang nasi goreng di jalan aerobik belakang kantor dprd provinsi sumsel) memiliki dampak positif dan negatif, dimana dampak positif dari implemetasi perda tersebut yaitu hubungan sosial pedagang(dilihat dari jarak tempat jualan, tingkat kesibukan, dan kesempatan berbincang sesama pedagang) dan pelayanan pedagang kepada pembeli tetap baik. sedangkan dampak negatif menjadi permasalahan bagi pedagangyaitu menurunnya pendapatan pedagang nasi goreng, melemahnya kekuatan paguyuban, dan tidak memiliki izin resmi.
Kata Kunci : Dampak, Relokasi, Pkl (Pedagang Nasi Goreng), Ketentraman Dan Ketertiban
No copy data
No other version available