Skripsi
ANALISIS PROSES PENINGKATAN KADAR BIJIH TIMAH DI PT TIMAH TBK UNTUK MEMENUHI STANDAR PEMBUATAN TIMAH OKSIDA SEBAGAI GAS POLLUTANT SENSOR
Udara bersih merupakan hal yang menjadi kebutuhan utama makhluk hidup untuk hidup dan memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun udara sekarang dapat dikategorikan sudah tercemar, jika komposisi gas-gas yang berada di udara sudah lebih dari ambang batas konsentrasi yang dapat diterima. Untuk dapat mengetahui pencemaran udara yang terjadi, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi konsentrasi gas dalam udara yang disebut dengan sensor gas. Untuk tujuan mendeteksi, beberapa logam oksida telah diteliti sebelumnya dan hasilnya yang dapat digunakan sebagai salah satu komponen pembuatan sensor gas adalah timah oksida (SnO2). Timah oksida ini sebagai bahan aktif yang sangat sensitif, dimana memiliki nilai konduktifitas yang rendah jika berada di udara bersih dan ketika mendeteksi gas polutan (NH3, NOx, H2S, CO) maka nilai konduktifitas menjadi tinggi. Pembuatan timah oksida (SnO2) sebagai gas pollutant sensor yang dapat memenuhi standar harus membutuhkan bijih timah. Kebanyakan penggunaan bijih timah untuk pelapis/pelindung dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng. Dengan penggunaan timah di indonesia yang sangat besar maka diperlukan proses pengolahan pada bijih timah untuk mencapai kadar bijih timah yang sesuai standar. Terkhusus dalam penelitian ini, proses pengolahan menggunakan alat magnetic separator yang dapat memisahkan antara magnetic dan non magnetic. Sampel feed yang digunakan adalah bijih timah dengan kadar SnO2 rata-rata sebesar 32,04%. Adanya kajian ini diharapkan untuk mampu meningkatkan kadar bijih timah (SnO2) sebesar ≥ 48,61% sebagai standar dalam pembuatan timah oksida sebagai gas pollutant sensor (Husein, 2019).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107002783 | T52305 | T523052021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available