Text
LOGAM BERAT PB DAN CU PADA KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) YANG TERTANGKAP DI SEKITAR PERAIRAN TANJUNG API-API, SUMATERA SELATAN
Perairan Tanjung Api-Api telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Oleh karena itu, terdapat banyak aktivitas seperti perkapalan, pertanian dan perkebunan di sepanjang aliran sungai yang bermuara ke Tanjung Api-Api yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran perairan. Logam berat Pb dan Cu merupakan salah satu polutan yang dapat yang dapat terakumulasi pada perairan, sedimen, dan biota (Scylla serrata). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi logam berat Pb dan Cu pada air, sedimen, Scylla serrata, serta menganalisis keterkaitan parameter lingkungan, dan menganalisis kelayakan pangan daging Scylla serrata. Sampel yang diambil merupakan sampel air, sedimen, dan Scylla serrata. Sampel dianalisis menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophometer (AAS) mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan kisaran konsentrasi logam berat pada air sebesar 0,1055 – 0,1322 mg/L (Pb) dan logam Cu tidak terdeteksi. Selanjutnya konsentrasi logam Pb pada sedimen berkisar 7,0104 – 11,8186 mg/kg dan Cu 3,7127 – 4,5347 mg/kg (Cu), serta konsentrasi logam pada Scylla serrata berkisar 0,0001 – 0,0021 mg/kg (Pb) dan 0,03 – 0,0791 mg/kg (Cu). Konsentrasi logam berat pada air, sedimen, dan Scylla serrata belum melebihi baku mutu yang telah ditentukan, kecuali logam Pb pada air. Hasil Principal Component Analisys (PCA) menunjukkan nilai eigenvalue kumulatif F1 dan F2 sebesar 73,75 %. Nilai MWI (Maximum Tolerable Intake) menunjukkan hasil yang tinggi, sehingga daging Scylla serrata masih sangat layak untuk dikonsumsi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2207002796 | T75599 | T755992022 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available